11: Tentang Sebuah Malam yang Tak Akan Kunantikan Lagi



TENTANG SEBUAH MALAM YANG TAK AKAN KUNANTIKAN LAGI

Ayuhai malam
kubelai
susuk tubuh hitammu
yang samar di bawah limpah
sinar rembulan.

Ayuhai malam
kupuja
wajah usangmu yang tak pernah tua
dengan senyuman
yang kau lakar dari gugusan bintang.

Ayuhai malam
kutadah
embunmu yang dingin
untuk beribadah
ketika corong pili airku
tak lagi bersuara.
(Kau sangat memenuhi, ayuhai malam.)

Ayuhai malam
yang kubelai
yang kupuja
yang kutadah.

Ini bulan purnama
dengan cahaya yang silau dan tajam
lantas memutuskan
pembuluh darahku yang berselirat.

ODE
Antologi Sejalan Tak Seiring
2007

0 komen:

Blog Widget by LinkWithin
top